Prosedur Manajemen Kontraktor (Contractor Safety Management System atau CSMS) merupakan suatu prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa kontraktor yang diberikan pelayanan melalui kontrak oleh perusahaan, yang disebut juga sebagai User atau Main Contractor, telah menerapkan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan standar yang berlaku, seperti Standar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 tahun 2012, dan/atau standar internasional ISO 45001:2018.
Dengan menerapkan CSMS, perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan, melindungi pekerja dan aset perusahaan, serta memastikan keberlanjutan operasional yang lancar. CSMS juga membantu membangun hubungan kerja yang kuat antara perusahaan dan kontraktor, dengan fokus pada keselamatan dan kepatuhan terhadap standar keselamatan yang ditetapkan.

- Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja bagi kontraktor dan karyawan perusahaan.
- Meminimalkan risiko kecelakaan, cedera, dan kerugian materiil.
- Memastikan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi dan persyaratan hukum.
- Meningkatkan reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang aman dan bertanggung jawab.
- Mengoptimalkan produktivitas dan efisiensi operasional.
- Mengurangi biaya terkait kecelakaan kerja dan insiden yang melibatkan kontraktor.
Perusahaan umumnya menerapkan CSMS dalam berbagai tahapan dan situasi yang melibatkan penggunaan kontraktor atau pihak ketiga. Berikut adalah beberapa momen atau tahapan di mana penerapan CSMS menjadi penting:
Risk Assessment untuk pekerjaan yang akan diserahkan kepada kontraktor: Perusahaan melakukan evaluasi risiko terkait pekerjaan yang akan dilakukan oleh kontraktor untuk menentukan kebutuhan dan persyaratan keselamatan yang harus dipenuhi.
Proses seleksi dan evaluasi kontraktor potensial berdasarkan kualifikasi, pengalaman, dan kemampuan keselamatan mereka.
Setelah melalui proses pra-kualifikasi, perusahaan memilih kontraktor yang memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.
Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor dan perusahaan harus memiliki kesepakatan tentang peraturan dan prosedur keselamatan yang akan diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
CSMS harus terus dijalankan dan dipantau selama pekerjaan berlangsung. Ini melibatkan penerapan langkah-langkah keselamatan, pengawasan terhadap kontraktor, dan pelaporan kemajuan serta insiden yang terjadi.
Setelah pekerjaan selesai, dilakukan evaluasi dan tinjau ulang terhadap keseluruhan proses CSMS untuk memastikan bahwa standar keselamatan telah terpenuhi, pelaksanaan berjalan sesuai rencana, dan identifikasi peluang perbaikan.
Kami yakin bahwa dengan layanan CSMS dari Bina Sertifikasi Katiga, Anda dapat mencapai tingkat keselamatan kerja yang lebih tinggi, mengurangi risiko, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi semua pekerja.
Kami siap bekerja sama dengan Anda dalam menjaga keselamatan kerja yang optimal. Hubungi kami hari ini untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan konsultasi dengan tim ahli kami. Bersama-sama, mari kita ciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif!